Sejarah Desa Dongko

                   Menurut sumber cerita dari para sesepuh desa, diketahui bahwa terbentuk Desa Dongko berasal  dari riwayat Pada zaman kerajaan dahulu  Desa Dongko banyak yang masih hutan, penduduknya juga belum seberapa banyak. Konon pada masa itu ada seorang pangeran yang mengembara dan singgah di Desa Dongko. Yang pada waktu itu Desa Dongko  masih belum ada namanya. Pangeran tersebut mempunyai kegemaran memelihara kerbau, setiap hari kerbau kesayangannya dimandikan di sungai yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggalnya. Di tempat Pangeran memandikan kerbau tumbuh dua batang pohon yaitu pohon BENDO dan pohon NONGKO yang berhimpitan. Pohon itu setiap harinya di buat tambatan kerbau yang telah di mandikan sang Pangeran  

               Setibanya Pangeran di Desa tersebut kehidupan warga sekitar semakin tentram dan makmur, oleh karena dengan adanya kewibawaan dan kejujurannya sehingga oleh warga sekitar sang Pangeran di angkat sebagai ketua /pimpinan. Mulai saat itu Pangeran tersebut di panggil oleh warga sekitar dengan sebutan Eyang Ronggo.

                 Walaupun sudah diangkat menjadi pemimpin, Eyang Ronggo tetap rendah hati, kegemaran memandikan kerbaunya juga tidak hilang. Pohon yang di buat tambatan kerbau Eyang Ronggo lama-lama tumbuh semakin besar, sehingga pohon Bendo dan Nongko yang saling berhimpitan tadi menyatu sehingga warga sekitar bersama Eyang Ronggo sepakat bahwa Desa itu di kemudian hari di namakan Desa Dongko, yang artinya menyatunya dua pohon yang berbeda yaitu ; Pohon Bendo dan Pohon Nongko.

Berdasarkan riwayat tersebut maka daerah ini dikenal dengan Desa Dongko  Sampai sekarang.