Asal usul Jaranan Turonggo Yakso

Administrator 11 Juli 2017 19:00:36 WIB

Asal mula tari turonggo Yakso


Trenggalek yang diwarnai dengan mayoritas budaya masyarakat agraris memberikan peluang kehidupan kesenian jaranan. Diwilayah Desa Dongko , terletak didaerah pegunungan 30 km kearah selatan kota Trenggalek, terdapat upacaraadat baritan yang hidup turun temurun, hingga upacara tsb menjadi sebagian dari kehidupan masyarakat Desa Dongko.

Kehidupan sehari hari yang lebioh dominan pada sektor pertanian dan perdagangan mengkondisikan upacara adat baritan tersebut sebagai salah satu bagian kehidupan yang diselenggarakan secara rutin sebagai media komunikasi terhadap tuhan yang maha esa.

Upacara baritan adat tersebut diselenggarakan setiap tahun pada bulan Syura(Muharam) dengan hari dan tanggal yang ditentukan oleh sesepuh(Pawang) yakni orang yang dianggap menguasai tentang hal tsb. Para petani pemilik rojo koyo berkumpul sambil membawa perlengkapan sesaji berupa ambeng dan longkong dan membawa tali yang dibuat dari bambo yang disebut dadung.


foto3.jpgWaktu upacara diselengggarakan siang hari sekitar pukul 11 WIB , para petani sudah istirahat dalam mengerjakan sawah dan ladangnya.

Karena upacara itu dilaksanakan bubar ngarit tanduran, maka diberi nama Baritan( menurut mbah Karto sentono). Setelah upacara selesai diteruskan dengan pentas kesenianlangen Tayub ditempat bekas tumpukan dhadhung tadi. Dhadhung yang telah dimanteraidibagikan kepada pemilik semula dan disimpan yang baik diatas pogo. Dengan menyimpan dhadhung tersebut , atas berkat Tuhan Yang Maha Esa, hewannya akan terhindar dari gangguan malametaka dan penyakit.
Namun upacara baritan tersebut pada bebrapa tahun yang lalu sudah ditinggalkan oleh masyarakat pendukungnya.Untuk melestarikan uparacara pada tahun 1971 penilik kebudayaan( Bapak Sutyono) beserta seninam desa Dongko berusaha menciptakan suatu bentuk tari yang bias mendatangkan masyarakat tanpa diundang, yaitu tari jaranan. Didalam melaksanakan upacara adat baritan yang dulu hiburannya langen Tayub, diganti kesenian jaranan, karena kesenian jaranan dianggap sangat cocok untuk  hiburan pada upacara tsb.

Berangkat dari kesenian jaranan yang terdapat pada upacara adat Baritan tsb melahirkan ide untuk memprojeksikan kembali berbagai sentuhan estetis kesenian jaranan yang ada pada upacara baritan tsb pada wujud baru, yaitu tari Turonggo Yakso.

KEHIDUPAN TARI TURONGGO YAKSO
.

Sekitar tahun 1980 an tari Turonggo yakso berkembang di Desa Dongko . Pembinan dan pengembangan tersebut atas prakarsa kartor depdikbud bersama pemda kab. Trenggalek, dengan dipacu dengan berbagai bentuk festival yang diselenggarakan setiap tahun sekali pada bulan Agustus unutk tingkat Sd, SLTP, SMA.

Dari kegiatan tsb berbagai upaya mencari bentuk baru terjadi pada setiap penyajian oleh grup grup jaranan. Ragam gerak baru bermunculan setiap saat pada waktu berpentas. Meskipun pada mulanya Jaranan Turonggo Yakso tersebut bermula dari daerah dongko, namun perkembangan ya diluar sangat pesat.

Komentar atas Asal usul Jaranan Turonggo Yakso

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah pengunjung

Lokasi DONGKO

tampilkan dalam peta lebih besar